Sejarah Asal Usul Alat Musik Drum
Alat musik pukul satu ini cukup menarik perhatian. Bagaimana tidak, bila
dipukul dengan stik, drum bisa mengeluarkan bunyi menggelegar dan atraktif.
Menambah semangat siapa pun yang berada di sebuah pertunjukan musik. Belum
lagi, pemain band yang menguasai panggung. Mereka mampu membawa suasana jadi
lebih ceria dan lebih hidup.
Ada beragam jenis drum, di antaranya friction drum yang berbunyi khas bila
diusap, frame drum yang berbentuk dangkal dan sering disebut tamborin, juga
rattle drum atau drum dua sisi dengan biji digantung pada sisi kiri dan
kanannya. Rattle drum banyak dimainkan di India dan Tibet. Lalu, bagaimana sejarah
drum sampai bisa dikenal di seluruh dunia?
Zaman Awal Peradaban
Manusia zaman peradaban awal biasa memukul-mukul benda yang ada di sekitarnya
untuk mengungkapkan kegembiraan saat berhasil menangkap hewan buruan.
Lama-lama, mereka paham akan sumber bunyi seperti genderang itu. Mereka
membuatnya dari sepotong batang kayu berongga yang ujungnya ditutup kulit
reptil atau ikan dan dimainkan dengan cara ditepuk.
Seiring berjalannya waktu, alat musik sederhana ini menjadi bagian terpenting
untuk mengiringi pesta makan besar dan hiburan tarian yang mereka ciptakan
sendiri.
Mesir Kuno
Pada peradaban Mesir Kuno sekitar 4000 SM, ditemukan drum kayu terbuat dari
kulit binatang. Memainkannya dengan cara memukulkan tongkat kayu yang bentuknya
kurang lebih sama dengan stik drum sekarang. Alat musik ini ditemukan bersama
artefak khas Mesir Kuno. Kemudian, kerangka drum raksasa ditemukan di kalangan
bangsa Sumeria Kuno dan Mesopotamia. Diperkirakan drum tersebut dibuat sekitar
3000 tahun lalu.
Afrika dan Yunani
Di Afrika dan Yunani, ditemukan juga bukti sejarah berupa drum yang
diperkirakan dibuat pada 2000 SM. Kerangka drumnya kurang lebih sama dengan
yang ditemukan di Mesir. Di tahun itu pula, terdapat drum yang bentuknya
menyerupai jam pasir pada relief candi India tertua bernama Bharhut. Di waktu
bersamaan, Romawi menggunakan drum yang ditemukan di negaranya sebagai tambur
pengobar semangat pasukan perang. Ini pertama kalinya terjadi di dunia.
Beberapa Negara Lain
Di Persia, sekitar 600-an Masehi, dibuat genderang pendek dari tanah liat.
Kemudian, genderang itu dibuat dari logam dan kayu. Selanjutnya, menyebar ke
Afrika, Eropa, dan Asia, sebagai musik pengiring perang. Masyarakat Eropa pada
abad ke-13 mengenal timpani, alat musik yang terbuat dari tembaga dan berbentuk
kettle sup. Timpani kadang disebut kettle drum.
Dua abad setelah itu, kettle drum dipergunakan di Inggris dalam bidang
ketentaraan sebagai penanda waktu, aba-aba serangan, dan senjata yang membuat
musuh ketakutan.
Penjelajah Eropa
Penjelajahan bangsa Eropa pada 1500 ke Amerika sekaligus memperkenalkan drum.
Pengaruh drum sangat luar biasa bagi militer hingga 1800 beberapa negara mulai
mempelajari drum dalam pasukan. Drum band dicetuskan oleh pasukan militer Rusia
saat memainkan parade musik menggunakan drum pada 1813.
Di era kebangkitan musik di Amerika pada 1935, drum muncul tidak dalam bentuk
tunggal. Berbagai macam drum diperkenalkan, seperti genderang senar, genderang
tenor, genderang bas, dan simbal. Barulah pada era 70-an muncul drum listrik
yang bunyinya kurang lebih sama dengan timpani, gendang, dan drum akustik.
diambil dari anneahira.com